Indonesian Web Site on Agribusiness Information
Agribusiness Online - Indonesian Agribusiness on the Net

Home



Kapas / Cotton


Pengembangan Penanaman Kapas Transgenik

Menanggapi kasus kekecewaan banyak petani di Makassar dari introduksi pertama kapas transgenik atas hasil yang jauh dari target 4 ton / ha, Ka Sub Din Proteksi Tanaman Sulsel mengatakan bahwa tingkat hasil produksi yang ideal untuk kapas transgenik di Sulsel berkisar 1,5 - 2 ton / ha. Berdasarkan sampling di lapangan, hanya 20 % produksi kapas transgenik yang bisa mencapai 3 ton / ha; 60 % berproduksi 1,5 ton / ha dan sisanya di bawah 1 ton / ha. Pertanaman kapas transgenik membutuhkan kepedulian petani untuk lebih peduli mengurus lahan perkebunannya. Sementara itu, Pemerintah menyatakan tetap akan meneruskan pengembangan kapas transgenik di Sulawesi Selatan tahun depan. Hasil uji mutu lokasi tidak memperlihatkan adanya efek negatip dari tanaman kapas transgenik terhadap petani dan lingkungan. Meskipun pada saat ini di tingkat Pengadilan Negeri berlangsung proses gugatan Organisasi Non Pemerintah terhadap SK Mentan 107 tentang pengembangan secara terbatas kapas transgenik di Sulawesi Selatan.
The Government insist to continue their policy on developing and extensifying the transgenic cotton plantation in South Sulawesi even there is an accusation from the Non Governmental Organisation opposing the SK Mentan 107 (Agriculture Ministrial Decree no 107) and controversy of the low yield on the first introduction of transgenic cotton plantation in Makassar (South Sulawesi) which was only 1.5 - 2.0 ton / ha of the tar
get 4.0 ton /ha.

Kapas Transgenik Bermasalah di Makassar

Petani kapas transgenik di Desa Bonto Biraeing, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukamba, 153 km selatan Makassar Kamis (13/09/01) meluapkan kegeramannya dengan memusnahkan (membakar) berhekta-hektar tanaman kapas transgenik  yang sudah ditanam sejak Maret lalu. Berita yang dilansir dari harian Kompas (15/09/01) melaporkan tindakan tersebut dilatarbelakangi oleh kekecewaan petani atas rendahnya hasil panen kapas yang tidak lebih dari 0,5 ton / ha (standar panen kapas transgenik 3,5 - 4,0 ton / ha). Penanaman kapas meliputi luasan 600 ha. Sebelumnya areal biasa ditanami jagung yang bisa menghasilkan 3,5 ton / ha. Pihak perusahaan pensuplai benih kapas transgenik menjelaskan rendahnya hasil panen tersebut bisa disebabkan oleh faktor topografi lahan yang berbukit-bukit sehingga pupuk terbawa air saat hujan. 

 ! Home Visit Our Sponsors Ads Articles Ads Here  ! Main ArticlesDirectory  !