Indonesian Web Site on Agribusiness Information
Agribusiness Online - Indonesian Agribusiness on the Net

Home



Rice / Beras


Tahun Depan Bulog Impor Beras 400.000 Ton

Target produksi beras tahun 2002 sebesar 2,5 juta ton diperkirakan tidak akan tercapai, sehingga untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri akan dilakukan impor beras sebanyak 400.000 - 700.000 ton dari Vietnam, yang akan dibeli dari Southern Food Corporation dengan sistem pembayaran tunda 2 tahun. Sampai akhir September 2001 pengadaan beras untuk tahun 2001 sudah tercapai 1,8 juta ton (90 % dalam bentuk gabah dan sisanya berupa beras). Stok beras sampai 1 Oktober 2001 terdapat 1,4 juta ton dan tingkat penyaluran rata-rata 200.000 ton per bulan. Stok beras sampai akhir tahun ini diperkirakan 800.000 ton. Beras impor tersebut akan dialokasikan untuk Operasi Pasar Khusus (OPK) yang ditujukan kepada keluarga miskin dan pra sejahtera. Apabila setiap kepala keluarga (KK) dari kriteria keluarga tersebut akan menerima 20 kg beras selama 12 bulan, maka sebanyak 9,79 juta KK akan membutuhkan 2,35 juta ton beras (Rp 4,69 miliar). Beras impor tidak akan dilempar Bulog ke pasar bebas sehingga diharap kan tidak menjatuhkan harga pasar yang merugikan petani. 
Logistic Affair Agency (BULOG) has been pessimistic as rice production target in 2002 as 2.5 million ton will not achieved and therefore by calculation should import roughly between 400,000 - 700,000 ton of rice from Vietnam. The buying will through Southern Food Corporation with 2 years postdated payment. The stock until October 1, 2001 about 1.4 million ton and distribution rate averagely about 200,000 ton per month.
The imported rice would be alocated in aid program for poor family which was lately become more increasing to be 9.79 million family. As suming 1 family will get 20 kgs per year, then it should need 2.35 million ton of rice totally for the poor (value Rp 4.69 million). 

Revisi Harga Dasar Gabah Oktober

Menteri Pertanian Bungaran Saragih menyatakan bahwa Pemerintah Oktober mendatang akan membuat kebijakan baru di bidang perberasan termasuk merevisi harga dasar gabah (dari Rp 1.500 / kg menjadi Rp 2.000 / kg). Pemerintah masih diharapkan untuk tidak menaikkan saprodi, menyediakan peralatan pasca panen yang memadai, penyediaan benih berlabel dan pupuk, memanfaatkan lahan sisa 6,3 juta ha yang belum termanfaatkan, pertimbangan yang rasional dan transparan dalam impor beras. 

 ! Home Visit Our Sponsors Ads Articles Ads Here  ! Main Articles ! !  Directory  !