Produksi Rempah Indonesia Belum Optimal
|
Kebutuhan industri makanan dan minuman di Indonesia
akan rempah (flavor) masih harus diimpor dari AS dan negara Eropa
lainnya, padahal potensi kebutuhan rempah di pasar domestik mencapai
15 % dari nilai total omzet industri makanan dan minuman yang
mencapai Rp 145,6 triliun. Flavor biasa digunakan untuk menghasilkan
variasi produk seperti rasa aneka buah-buhan dalam produk minuman
atau rasa daging / sayur / masakan tertentu dalam produk makanan.
Dalam industri flavor terdapat sedikitnya 100 jenis tanaman yang
bisa digolongkan sebagai tanaman rempah (omzet perdagangan US$ 4
miliar per tahun) sementara Indonesia sejauh ini bisa memproduksi 40
jenis produk rempah dengan perolehan devisa ekspor US$ 400 juta per
tahun. |
Flavor demand for local food and beverage should
be imported from US and other European countries so far, which is 15
% of Rp 145,600 million of the total turnover of the food and
beverage industries. Flavor used to included in the processing line
to produce more various products as fruit flavor in drinking
products or kind of beef / chicken meat flavor in food product. At
least 100 plant species grouped as flavor plant (total trading value
US$ 4 billion pre year) meanwhile Indonesia only to produce 40 kinds
of flavor products (US$ 400 million per year).
|
|